LIVEMotoGP.NET — MotoGP 2025, Sang juara crash terbanyak di musim 2024 dan pembalap Red Bull KTM, Pedro Acosta saat ditanya tentang hubungannya dengan Marc Marquez(Juara Dunia 8x) mendapatkan sorotan di media.
Situasi di antara Acosta dan Marquez memang menarik karena melibatkan 1 pembalap bertalenta dengan kharisma tinggi dan pendatang baru yang di gadang-gadang The Next Rossi 🤓.
Acosta membuat sensasi seperti Marquez zaman dahulu di tengah era para Alien MotoGP seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa.
Acosta memang belum bisa menang balapan atau juara seperti Marquez sampai musim debutnya di kelas para raja rampung.
Namun, performa kuat hingga hampir menjadi pembalap KTM teratas di klasemen akhir membuat pembalap berusia 20 tahun dengan dua gelar juara dunia itu dinilai tinggi.
Seperti yang sudah disebutkan, alasan lain kenapa Acosta mencuri perhatian adalah karena menjawab pertanyaan agak sensitif dengan asal pun dilakukannya dengan enteng.
Contoh nya, Acosta memberi respons menggelitik saat ditanya hubungannya dengan Marc Marquez dalam acara televisi La Revuelta di Spanyol.
"¿Quién?" kata Acosta, Dalam bahasa Indonesia artinya, siapa?
Reaksi tersebut rupanya menjadi penegasan Acosta tentang sikapnya untuk fokus dengan dirinya sendiri.
Kesibukan mengejar prestasi sebagai pembalap di ajang balap motor paling bergengsi membuat Acosta masa bodoh dengan pembalap lainnya.
Masa depannya masih tanda tanya lantaran KTM terancam angkat kaki dari MotoGP pada 2026 karena hampir pailit.
"Saya hanya fokus ke diri saya sendiri, saya sudah memiliki terlalu banyak masalah, Seperti kuda, saya hanya melihat ke depan. Saya tidak melihat apa yang orang lain lakukan," kata Acosta.
Selain Marquez, Acosta juga sempat menjelaskan bagaimana hubungannya dengan jagoan balap Negeri Matador lainnya yaitu Martin.
"Saya lebih akrab dengan Martin, tetapi saya mencoba untuk memiliki sebuah relasi seminimal mungkin," ucap Acosta.
"Selama beberapa waktu kami memiliki hubungan lebih baik sampai saya bertemu dengannya (di lintasan dalam balapan). Rasanya seperti, saya menyukai Anda tetapi tanpa perasaan," kata Acosta.
"Saya selalu diganggu, dan dari sana saya selalu menjadi seseorang yang keras seperti batu," tutur Acosta.